Sunday, April 19, 2009

Bahaya Ajaran Scientology

Lukas 21:8
Jawab Yesus: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.

Ibrani 13:9
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

Bahaya Ajaran Scientology










Apa itu scientology?
Sebagai aliran yg mengklaim diri sebagai agama/kadang-kadang menyebut diri filsafat agama terapan (applied religious philosophy), aliran/paham ini bersama wadah atau organisasinya baru muncul sejak 1950an. Didirikan oleh Laffayette Ronald Hubbard, dan wadah yg digunakan sejak 1954, biasa dikenal dengan sebutan church of scientology. Istilah church memang bisa agak mengecoh, kesannya meniru Gereja Kristen apalagi, mereka juga pakai simbol salib, walaupun jika dicermati salibnya berbeda dengan salib yang biasa (ada 8 titik penunjuk dalam salib yg katanya menunjukkan 8 dinamik, red). Apalagi jika dicermati pokok-pokok ajarannya, ternyata sama sekali tidak mencerminkan Gereja Kristen.
Scientology sengaja menggunakan kata “gereja” dengan argumentasi;”…istilah gereja kan tidak hanya digunakan oleh orang Kristen. Bukankah Gereja telah ada 10.000 tahun yg lalu jauh sebelum ada org Kristen, dan bukankah kekristenan sendiri merupakan sebuah pemberontakan terhadap Gereja yg mapan…” begitu alasan mereka.Tapi dibalik itu sebenarnya alasannya pragmatis dan uang, jika scientology memakai atribut “Gereja”, so otomatis gak bayar pajak, sebab lembaga social kan gak kena pajak.


Bukan ibadah namun perawatan mental
Suasana ‘gereja’ scientology juga jauh berbeda dg gereja-gereja pada umumnya. Ketika di Jogja, saya sempat masuk ke dalam “Gedung grejanya” yang sebenarnya lebih mirip perkantoran; bagian depan terdapat meja receptionis, dilanjutkan ruangan (lobby) yg berisi literatur-buku, majalah, selebaran, kaset video, CD, poster warna-warni. Di situ, receptionis akan menginformasikan, menjelaskan apa saja isi ruangan itu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yg dilontarkan. Bila ternyata berminat, so you akan dibawa ke ruangan lain, ruangan yang disebut sebagai “tempat belajar”, dan ditawari untuk mengikuti kursus secara berjenjang (dan yang pasti mbayare larang bung!). Menariknya, kursus yang diadakan dan menjadi main concern scientology ternyata diabdikan demi perubahan mental dan kejiwaan ke arah yang lebih baik (diistilahkan dengan pembebasan jiwa)
Pada dasarnya aliran ini berusaha meraih minat/penganut dari segala lapisan masy. dan golongan. Namun walaupun begitu, ada kelompok tertentu yg memang selalu menjadi incaran/target khusus, utamanya kelompok celebrities & eksekutif perusahaan. Bahkan ada unit organisasi khusus yg menangani, dikenal dengan “Celebrities Centres”. Anggotanya: antara lain John Travolta, Tom Cruise, etc.


Apa isi pengajaran Scientology?
Secara etimologis scientology berartiàscio(mengetahui, mengenali)àlogos(akal, budi/pikiran batiniah)à dengan kata lain studi tentang pengetahuan; atau pengetahuan tentang bagaimana cara mengetahui; atau studi tentang kebijaksanaan. Lebih lanjut, scientology mendefinisikan dirinya sendiri sebagai studi dan penanganan akan roh dalam hubungannya dengan diri sendiri, alam semesta dan kehidupan lain.Dalam ‘buku pintar’nya; “What is scientology?” Scientology mengungkapkan dirinya sebagai cakupan himpunan pengetahuan yang sangat luas yang bertolak dari kebenaran-kebenaran fundamental.
Di antara kebenaran- kebenaran tersebut, yg paling diutamakan antara lain:

· Manusia adalah wujud rohani yg baik, dilengkapi dg kemampuan yg tinggi melebihi apa yang biasa terlihat. Ia tidak hanya mampu memecahkan masalahnya sendiri, mencapai tujuannya dan meraih kebahagiaan abadi, melainkan jg mencapai tingkat kesadaran baru yang kemungkinannya belum pernah diimpikan sebelumnya.
·
· Hakikat Pikirannya (mind) tidak dapat salah. Dan pemahamannya terhadap manusia sangatlah optimis—secara peyoratif malah terkesan mendewa-dewakan manusia. Pemahaman ini secara praktis lantas diwujudkan melalui praktek (ritual) yang menekankan aspek perawatan dan pemulihan potensi manusia secara psikologis.
·
· Scientology lebih merupakan jalan, ketimbang tumpukan pengetahuan. Melalui pengulangan latihan-latihan dan pelajaran (materi di buat oleh L.Ron Hubbert), seseorang dapat menemukan kebenaran bagi dirinya sendiri.Secara konkrit pemahaman-pemahaman tersebut di internalisasikan melalui serangkaian Kursus. (Jadi, sekali lagi scientology sama sekali tidak mengenal bentuk ibadah sebagaimana lazimnya yg dilakukan gereja-gereja Kristen.)
·
· Scientology menerima semua denominasi dan latar belakang religius apapun dengan tangan terbuka. Scientology tidak membutuhkan iman atau kepercayaan – seseorang dapat menerapkan prinsip-prinsipnya dan melihat serta membuktikan apakah semua itu berfungsi dan benar
· Scientology tidak punya dogma tentang Tuhan, dan wawasan masing-masing orang mungkin berbeda-beda. Scientology beranggapan bahwa tatkala seseorang menjadi sadar tentang dirinya, orang lain, lingkungan dan Tuhan, ia memperoleh kepastiannya sendiri tentang siapa Tuhan dan apa persisnya arti Tuhan bagi dirinya. Perkara bagaimana Tuhan dilambangkan dan diejawantahkan, terserah pada setiap orang untuk menentukan dan menafsirkannya sendiri.
·
· Scientology juga percaya pada kehidupan masa lalu. Dalam scientology, seseorang diberi sarana untuk menangani serangkaian kekacauan dan penyimpangan yang dipahami berasal dari kehidupan masa lalu, sehingga dengan demikian seseorang dalam kehidupan masa kini dapat terbebas dan menjalani hidup yang jauh lebih bahagia. Dengan demikian terlihat jelas pengaruh reinkarnasi—hinduism.
· Segala macam permasalahan diandaikan berasal dari keadaan pikiran (mind), karena itu, untuk memecahkan dan memulihkan perlu digunakan “Dianetics”. (“dianetics: the modern science of mental health” )
·
· Dianetics sendiri merupakan sebuah metode yg dipengaruhi pelbagai teknik magis-kultis-psiko-transendentalis (metodenya campur-baur—fruid salad approach man!), yang digunakan untuk menemukan, menggali dan memulihkan kerancuan pikiran. Mm..sebenarnya sih lebih mirip praktik psikoanalisa dalam kajian psikologis, perbedaannyaàaspek spiritual lebih ditekankan.
· Scientology memegang teguh ungkapan “Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri’. Mereka percaya bahwa setiap orang mempunyai jawaban atas misteri kehidupanà yg dibutuhkan hanyalah kesadaran tentang adanya jawaban-jawaban ini. Dalam hal ini scientology berperan menolong seseorang untuk berpikir untuk dirinya sendiri, sehingga dapat lebih cerdas, bahagia, dan sehat. (bdk dg filsafat timur—kebatinan, ada persamaannya!)

Beberapa komentar + penilaian tentang scientology
Pak Harm, seorang teolog Lutheran , mengungkapkan bahwa:
Secara psikologis: banyak org setelah diproses dengan menghabiskan banyak uang akhirnya toh dirawat di rumah sakit jiwa juga.
Secara sosial: yg ditawarkan scientology kepada masyarakat tak lebih dari metode psikoterapi yang mahal namun sangat patut diragukan, yg sasarannya= perbaikan diri, penguasaan diri, kebahagiaan pribadi. (egosentris!) Sementara pergumulan dalam ranah sosial ex:wong kere, pengangguran, kemiskinan gak dibahas babar blas. Jadi, “Pintu keselamatan” agaknya tertutup bagi mereka yang gak mampu mbayar biaya kursus dan perawatan!
Secara jasmani: scientology mengklaim banyak penyakit yg dapat diobati lewat metode dianetics. Namun ada bahaya bahwa seseorang jadi “kecanduan terapi.” Pernyataan ini berangkat dari fakta bahwa terkadang seseorang yang mengikuti pandangan scientology tentang penyembuhan mental dapat mengabaikan begitu saja perawatan medis profesional karena telah sedemikian rupa keranjingan terapi mental. Jadi jelas, itu akan semakin mendorong dirinya kepada kemungkinan bencana secara fisik dan mental yang lebih besar.

Petersen (juga teolog Kristen) mengemukakan beberapa komentar:
1. Asumsi utama bahwa manusia pada dasarnya baik, dan kecenderungan mendewa-dewakan manusia; hakikat pikiran (mind) yg diungkapkan tidak dapat salah adalah tidak Alkitabiah
2. Pemegang otoritas tertinggi bukanlah Yesus Kristus atau Alkitab melainkan penulis science-fiction bernama L. Ron Hubbard
3. Bagi scientology, Allah tidak relevan. Allah ada atau tidak, tidak jadi soal (agnostik), seluruh kegiatan scientology tidak mempertimbangkan adanya Allah!
4. Scientology tidak punya ajaran keselamatan yg ditawarkan kpd orang miskin. Memang, scientology bisa saja mempunyai program untuk menolong pecandu obat-obatan atau yg mentalnya terbelakang, tetapi mereka tidak akan pernah bisa menjadi anggota scientology jika mereka gak punya uang broer! Biaya konseling sangat mahal, sementara tidak sedikitpun scientology berkata tentang kemalangan orang miskin, mereka yang sakit, menggelandang, tertindas, dan sengsara.
5. Scientology memiliki kode etik yg rancu. Terdapat pernyataan seperti ini “ janganlah takut menyakiti orang lain dalam perkara yang adil”

Tulisan ini Disarikan oleh Hardiyan Triasmoro Adi dari berbagai sumber:
· Church of Scientology Internasional. 1993. “What is Scientology?a guidebook to the worlds fastest growing religion”. Los Angeles: Bridge Publications Inc.
· Jan Aritonang Phd. 1996. “Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja”. Jakarta: BPK-GM.


Ingin lebih detail mengenai Scientology dan bahaya nya?

Klik di : http://www.xenu.net

No comments:

Post a Comment